Press "Enter" to skip to content
PERKUAT PATRIOTISME: Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng memperingati PPLHS Selasa (14/10) di Bundaran Tugu Muda. Foto: Ist.

Generasi Muda Jadi Garda Depan, Agustina Ajak Pemuda Semarang Jaga Semangat 1945

SEMARANG — Ribuan warga memadati kawasan Tugu Muda untuk memperingati Pertempuran Lima Hari di Semarang (PPLHS), Selasa (14/10) malam. Acara berlangsung penuh semangat dan menjadi ajang refleksi bagi generasi muda tentang pentingnya menjaga api nasionalisme.

Wali Kota Agustina Wilujeng menegaskan, semangat patriotisme tidak boleh hilang di tengah arus globalisasi. “Anak-anak muda harus mengerti bahwa kemerdekaan lahir dari pengorbanan. Kita tidak boleh lupa sejarah,” ujarnya.

Ia menambahkan, kegiatan ini bukan sekadar ritual seremonial, melainkan langkah nyata untuk menanamkan nilai kebangsaan. “Setiap tahun kita akan peringati lebih besar agar anak-anak muda semakin paham makna perjuangan,” katanya.

Upacara diawali dengan pembacaan kisah perjuangan oleh budayawan Sukirno, serta penghormatan kepada para pahlawan oleh Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi.

Ketika sirine meraung dan lampu Tugu Muda dipadamkan, suasana hening menyelimuti ribuan pengunjung. Banyak yang meneteskan air mata mengenang perjuangan 1945.

Bagi Agustina, sejarah harus diwariskan melalui aksi nyata. “Kalau dulu mereka berjuang dengan senjata, kini kita berjuang dengan moral dan karya,” ujarnya.

Ia mengajak seluruh pelajar dan komunitas pemuda menjadikan momen ini sebagai sumber inspirasi.

Tahun ini, peringatan PPLHS melibatkan 1.900 peserta dari berbagai unsur, termasuk organisasi kepemudaan dan pelajar.

Kepala Dinas Sosial, Heroe Soekendar, menuturkan kegiatan tersebut menjadi wadah penguatan karakter generasi muda. “Kita ingin mencetak anak-anak yang tangguh, peduli, dan mencintai bangsanya,” ujarnya.

Agustina juga menilai pentingnya menjadikan sejarah sebagai bagian dari identitas lokal. “Kalau Semarang ingin menjadi kota yang hebat, maka warganya harus punya karakter hebat juga,” katanya.

Malam itu, Tugu Muda menjadi lautan cahaya lilin yang dinyalakan oleh para pelajar sebagai simbol semangat tak padam.

Peringatan PPLHS 2025 menjadi momentum persatuan lintas generasi — dari veteran hingga pelajar yang baru mengenal makna perjuangan.

“Patriotisme bukan masa lalu. Ia hidup dalam setiap tindakan kecil yang kita lakukan,” pungkas Agustina.

Reporter: Ismu Puruhito

Be First to Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Mission News Theme by Compete Themes.