Press "Enter" to skip to content
LINDUNGI WARGA: Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng berkomitmen melindungi pekerja khususnya pekerja rentan. Foto: Ist.

Agustina Wilujeng: Kesejahteraan Pekerja Adalah Pilar Pembangunan Ekonomi Semarang

SEMARANG – Pembangunan ekonomi tidak akan bermakna tanpa kesejahteraan pekerja. Pernyataan itu disampaikan Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng, saat menegaskan kembali komitmen Pemkot dalam memberikan perlindungan sosial bagi pekerja rentan di kota ini.

“Pekerja adalah tulang punggung kota. Tugas pemerintah memastikan mereka sejahtera,” ujar Agustina, Kamis (6/11).

Melalui program PIJAR SEMAR, Pemkot Semarang memberikan jaminan sosial bagi para pekerja informal seperti sopir, nelayan, juru parkir, dan pedagang kecil. Program ini juga menjadi langkah konkret menuju pembangunan ekonomi inklusif.

“Kita tidak bisa hanya fokus pada industri besar. Ekonomi kerakyatan adalah fondasi yang harus diperkuat,” katanya.

Saat ini sebanyak 7.217 pekerja sudah terdaftar dalam program PIJAR SEMAR, dengan pembiayaan melalui APBD dan DBHCHT.

Program ini juga menjadi bentuk keadilan ekonomi bagi warga yang belum mampu membayar iuran BPJS secara mandiri. “Melalui PIJAR SEMAR, mereka mendapat hak yang sama untuk perlindungan sosial,” ujar Agustina.

Menurutnya, perlindungan sosial memiliki efek domino bagi stabilitas ekonomi kota. “Ketika pekerja merasa aman, produktivitas meningkat. Itu artinya perekonomian juga tumbuh,” jelasnya.

Pemkot juga melengkapi program ini dengan pelatihan kerja, job fair, dan mediasi hubungan industrial. “Kita tidak hanya bicara bantuan, tapi penguatan kapasitas dan kemandirian,” ujarnya.

Langkah tersebut menjadikan Semarang sebagai kota yang menempatkan manusia sebagai pusat pembangunan. “Inilah yang kita sebut ekonomi berkeadilan,” kata Agustina.

Ke depan, Pemkot menargetkan perluasan program hingga 8.500 penerima manfaat.

“Setiap tahun kita tambah agar lebih banyak pekerja rentan bisa terlindungi,” ujarnya.

Program ini sekaligus mendukung tujuan nasional tentang kota layak kerja dan pengurangan ketimpangan sosial.

“Kesejahteraan bukan hanya statistik, tapi wujud nyata perhatian pemerintah terhadap rakyatnya,” pungkas Agustina.

Be First to Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Mission News Theme by Compete Themes.