SEMARANG – Gelaran Lawang Sewu Short Film Festival (LSSFF) 2025 tidak hanya menjadi ajang perfilman, tetapi juga momentum mendorong Semarang sebagai destinasi kreatif dan pariwisata budaya.
Festival ini digelar 23 September–19 Desember 2025, dengan rangkaian acara yang melibatkan sineas, komunitas, dan publik luas.
Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng, menilai festival film pendek bisa memberi dampak ganda: memperkuat ekosistem industri kreatif sekaligus menarik minat wisatawan. “Semarang punya sejarah dan budaya yang kaya. LSSFF adalah cara baru memperkenalkannya lewat film,” katanya.
Program festival dimulai dengan Lawang Talks, kemudian Mini Lab Workshop, kompetisi film, hingga Semarang Film Week yang unik karena memakai konsep pasar malam dan layar tancap.
Puncaknya adalah Malam Anugerah LSFF 2025 pada 19 Desember di TBRS, dengan pengumuman pemenang dan hiburan spesial.
Selain kompetisi, festival ini menghadirkan ruang edukasi tentang storytelling, penyutradaraan, hingga distribusi film pendek. Harapannya, talenta baru lahir dan mampu membawa nama Semarang ke kancah nasional bahkan internasional.
Menurut kurator Indra Prasetya, LSSFF bisa menghubungkan komunitas kreatif dengan ekosistem pariwisata lokal, menciptakan sinergi baru yang saling menguatkan.
Para juri nasional seperti Hanung Bramantyo dan Monty Tiwa diyakini akan memberi bobot lebih pada festival ini.
Dengan target jangka panjang, LSSFF 2025 diharapkan mengantar Semarang sebagai Kota Sinema sekaligus destinasi kreatif unggulan Indonesia.
Reporter: Ismu Puruhito






Be First to Comment