SEMARANG – Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng, menegaskan pentingnya penataan kawasan pasca musibah kebakaran yang terjadi di wilayah Sendangguwo dan Palebon. Usai meninjau lokasi pada Rabu (24/9), ia menyampaikan rencana Pemkot untuk mengubah lahan terdampak menjadi ruang publik yang lebih aman dan bermanfaat.
Menurut Agustina, musibah ini menjadi momentum untuk memperbaiki tata ruang permukiman. “Kami tidak ingin area yang terbakar kembali menjadi titik rawan. Akan kami tata agar bisa difungsikan sebagai tempat yang produktif,” ujarnya.
Rencana penataan mencakup pembersihan lahan, pemasangan CCTV untuk keamanan, serta pembangunan fasilitas sederhana seperti tempat duduk dan area parkir. Hal ini diharapkan bisa meningkatkan kenyamanan warga sekaligus menekan risiko kebakaran berulang.
Agustina juga menyampaikan terima kasih kepada warga dan petugas yang bergerak cepat menangani kebakaran. Ia menilai, kolaborasi masyarakat dan pemerintah merupakan kekuatan utama dalam menghadapi musibah.
Mengenai penyebab kebakaran, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan. Namun, Agustina menegaskan perlunya edukasi instalasi listrik bagi warga. “Korsleting listrik adalah penyebab paling sering. Kami akan gencarkan sosialisasi soal ini,” katanya.
Selain infrastruktur, ia juga menekankan pentingnya menjaga kesehatan di tengah pancaroba. Warga diminta meningkatkan pola hidup sehat agar tidak mudah terserang penyakit akibat cuaca ekstrem.
Pemerintah memastikan korban kebakaran akan mendapatkan bantuan lanjutan, mulai dari kebutuhan sehari-hari hingga dukungan pemulihan psikososial. “Kami ingin memastikan semua warga terdampak tetap mendapat perhatian,” jelas Agustina.
Ia menambahkan bahwa penataan kawasan terdampak akan melibatkan berbagai OPD, termasuk Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas Perkim. Keterlibatan lintas sektor menjadi kunci agar hasil penataan lebih optimal.
Menurutnya, kawasan Sendangguwo dan Palebon memiliki potensi besar untuk dijadikan ruang publik baru. Dengan tata kelola yang baik, kawasan ini bisa menjadi contoh bagaimana musibah dapat diubah menjadi peluang.
Agustina berharap masyarakat ikut menjaga hasil penataan agar kebermanfaatannya bisa dirasakan jangka panjang. Ia menekankan pentingnya kesadaran bersama dalam menjaga lingkungan.
“Tidak ada pemerintah tanpa masyarakat. Karena itu, mari kita sama-sama menjaga agar kawasan ini tidak lagi menjadi titik rawan,” pesannya.
Dengan langkah ini, Pemkot Semarang ingin memastikan bahwa kebakaran tidak hanya ditangani secara reaktif, tetapi juga menjadi titik awal perubahan positif dalam tata ruang kota.
Reporter: Ismu Puruhito






Be First to Comment