SEMARANG – Pemerintah Kota Semarang memastikan kesiapan penuh penyelenggaraan Festival Wayang Semesta yang akan berlangsung Jumat dan Sabtu (7–8/11) di Lapangan Pancasila Simpang Lima. Kolaborasi lintas instansi dijalankan untuk menjaga ketertiban, kenyamanan, dan keamanan warga selama acara berlangsung.
Sekretaris Dishub Kota Semarang, Danang Kurniawan, menjelaskan, rekayasa lalu lintas akan diberlakukan secara situasional sesuai kondisi lapangan. “Kami bekerja sama dengan Satlantas untuk mengatur arus kendaraan agar tidak terjadi kemacetan,” ujarnya.
Dishub menyiapkan area parkir di eks E-Plaza, SMK Negeri 7, dan Masjid Baiturrahman, serta parkir VIP di lingkar barat Simpang Lima. “Kita juga siapkan mobil golf untuk tamu dan lansia,” tambahnya.
Selain Dishub, unsur TNI, Polri, Satpol PP, dan Dinas Kebudayaan turut terlibat menjaga ketertiban. Petugas akan disebar di sejumlah titik penghubung jalan utama.
Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng, menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang turut membantu persiapan. “Sinergi ini bukti bahwa Semarang bisa menyelenggarakan acara besar dengan tertib dan berkelas,” ujarnya.
Festival ini akan menampilkan Wayang Orang Ngesti Pandawa, Wayang Sriwedari, Teater Lingkar Semarang, serta penampilan Cak Lontong dan Nunung.
Ribuan warga diprediksi hadir menyaksikan pertunjukan budaya gratis tersebut. “Kami minta masyarakat datang lebih awal agar tidak terjebak macet,” kata Danang.
Di sela persiapan, Agustina juga menegaskan pentingnya menjaga nilai budaya. “Wayang adalah warisan yang harus kita lestarikan bersama,” tuturnya.
Selain menjadi ajang budaya, kegiatan ini juga membuka ruang bagi pelaku UMKM dengan menghadirkan berbagai stand kuliner dan kriya.
“Budaya harus membawa manfaat sosial dan ekonomi bagi masyarakat,” ucap Agustina.
Pemkot berharap sinergi lintas pihak ini menjadi model pengelolaan event besar di masa mendatang. “Kita ingin menunjukkan bahwa Semarang bisa tertib, aman, dan tetap berbudaya,” tambahnya.
Dengan tema “Semarang Semakin Hebat, Wayang Semakin Mendunia,” kegiatan ini diharapkan menjadi ikon baru kebanggaan warga kota.
“Semoga festival ini menjadi cermin Semarang yang semakin hebat, guyub, dan cinta budaya,” pungkas Agustina.
Be First to Comment