Press "Enter" to skip to content
Invest Talk SEMBIZ 2025: Para narasumber memaparkan strategi penguatan ekonomi inklusif dan pemanfaatan teknologi digital pada sesi diskusi di Semarang, Selasa (18/11/2025).

Semarang Business Forum 2025 Resmi Diluncurkan, Pemerintah Paparkan Peluang Investasi Berbasis Teknologi

SEMARANG — Pemerintah Kota Semarang resmi meluncurkan Semarang Business Forum (SEMBIZ) 2025 pada Selasa (18/11/2025). Forum ini menjadi wadah strategis untuk memperkenalkan peluang investasi prioritas, mempertemukan pelaku usaha dan investor, serta membuka ruang dialog antara pemerintah dan dunia usaha guna memperkuat pertumbuhan ekonomi kota.

Kegiatan dibuka dengan penyerahan penghargaan kepada pelaku usaha dalam kategori Apresiasi Investasi, Retribusi PBG 2025, Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), dan Penanaman Modal Asing (PMA). Selain itu, turut dilakukan Launching SEMBIZ 2025, Launching platform GEMILANG, serta Soft Launching Virtual Tour Kota Semarang yang memungkinkan investor meninjau peluang dan lokasi secara digital. Acara juga menghadirkan sesi Invest Talk bertema “Mewujudkan Perekonomian Inklusif dan Berkelanjutan melalui Sinergi Potensi Lokal dan Pemanfaatan Teknologi Digital”, dengan menghadirkan PJ Sekda Kota Semarang Budi Prakosa, perwakilan Kementerian Investasi Saribua Siahaan, Executive Director PT Pakuwon Jati Tbk Sutandi Purnomosidi, dan President Director Indonesian Paradise Property Agus Sulistyo Santoso.

Dalam sambutannya, Pemerintah Kota Semarang menegaskan bahwa kota ini memiliki posisi strategis sebagai simpul utama perdagangan dan logistik nasional, berada di koridor Jakarta–Semarang–Surabaya. Infrastruktur pendukung seperti Pelabuhan Tanjung Emas, Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani, jaringan kereta api nasional, serta Tol Trans Jawa dinilai mampu menekan biaya logistik dan meningkatkan efisiensi bagi pelaku usaha. Kondisi ini menjadikan Semarang sebagai “gateway of Central Java’s growth” yang menghubungkan industri, perdagangan, dan layanan publik di kawasan Jawa Tengah.

Selain infrastruktur, stabilitas sosial disebut menjadi keunggulan lain Semarang. Kota ini menempati peringkat ketiga nasional dalam Indeks Kota Toleran 2024 versi Setara Institute, mencerminkan keamanan dan kultur masyarakat yang inklusif serta ramah terhadap dunia usaha. Pemerintah meyakini bahwa investasi hanya dapat tumbuh dalam lingkungan yang aman, stabil, dan terbuka terhadap kolaborasi—kondisi yang dinilai telah terbukti di Kota Semarang.

Pemerintah juga memaparkan capaian kinerja ekonomi dalam tiga tahun terakhir yang menunjukkan tren stabil. Realisasi investasi tercatat sebesar Rp 9,87 triliun pada 2022, Rp 10,14 triliun pada 2023, dan Rp 9,86 triliun pada 2024, dengan koreksi moderat akibat perlambatan ekonomi global. Pada Semester I 2025, investasi telah mencapai Rp 5,74 triliun. Stabilitas makro turut terjaga, terlihat dari inflasi yang berada di kisaran 2,3–2,7 persen, termasuk yang terendah di antara kota metropolitan. Tingkat Pengangguran Terbuka turun menjadi 5,82 persen pada 2024, dari 9,57 persen pada masa pandemi, serta 79 persen tenaga kerja telah tersertifikasi kompetensi.

Dengan dukungan indikator tersebut, pertumbuhan ekonomi Kota Semarang pada 2025 mencapai 7,34 persen dan konsisten melampaui rata-rata provinsi dan nasional. Pemerintah menegaskan bahwa pembangunan ekonomi yang didorong bukan sekadar mengejar angka, tetapi memastikan manfaatnya dapat dirasakan seluruh lapisan masyarakat secara inklusif dan berkelanjutan.

Sebagai bagian dari upaya memperkuat ekosistem investasi, DPMPTSP Kota Semarang meluncurkan platform GEMILANG (Gerbang Emas Investasi Peluang Tak Terbatas). Melalui platform ini, investor dapat mengakses data aset pemerintah daerah, peluang investasi swasta, meninjau lokasi melalui fitur Go-Virtual, hingga mengajukan Letter of Intent secara daring. Digitalisasi proses investasi melalui OSS, Semarang Hub, dan GEMILANG disebut mempercepat proses perizinan, meningkatkan transparansi, dan mempermudah pengambilan keputusan.

Beberapa peluang investasi yang diperkenalkan pada forum ini mencakup kawasan industri Wijayakusuma, Bukit Semarang Baru, dan Candi; pengembangan properti di Graha Padma dan POJ City; sektor pariwisata, energi bersih, dan ekonomi kreatif; hingga kerja sama pemanfaatan aset daerah seperti Plasa Simpang Lima, Taman Lele, dan Hutan Wisata Tinjomoyo. Seluruh peluang tersebut dirancang dengan prinsip kolaborasi saling menguntungkan antara investor dan pemerintah daerah.

Menutup acara, pemerintah mengajak para pelaku usaha dan investor untuk memanfaatkan momentum pertumbuhan Semarang yang dinilai sedang berada pada titik terbaik. Pemerintah menegaskan bahwa Semarang kini memiliki fondasi ekonomi yang kokoh, peluang yang terbuka luas, serta ekosistem yang siap tumbuh bersama investor. Acara kemudian ditutup dengan pemutaran Video Peluang Investasi Kota Semarang sebagai penanda komitmen pemerintah dalam memperluas akses informasi investasi kepada publik.

Be First to Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Mission News Theme by Compete Themes.