Press "Enter" to skip to content
LAKA TUNGGAL: Satu unit bus Trans Semarang mengalami kecelakaan di Mijen, Jumat (26/9) sore. Foto: Ist.

Warga Ikut Bantu Tangani Insiden BRT Semarang, BLU UPTD Apresiasi Gotong Royong

SEMARANG — Insiden kecelakaan tunggal Bus BRT Trans Semarang di Jalan RM. Hadi Soebeno, Mijen, Jumat (26/9) sore, tidak menimbulkan korban jiwa, namun mengundang perhatian warga sekitar.

Bus koridor IV.015 yang baru selesai perawatan besar dilaporkan hilang kendali akibat kendala sistem pengereman, lalu menabrak ruko dan sejumlah kendaraan.

Kepala BLU UPTD Trans Semarang, Haris Setyo Yunanto, memastikan situasi segera terkendali berkat kerja sama berbagai pihak. “Kami berterima kasih kepada masyarakat dan aparat yang cepat merespons,” ujarnya.

Menurut Haris, masyarakat sekitar ikut membantu menenangkan situasi, mengevakuasi area, hingga memfasilitasi komunikasi dengan pihak terdampak.

“Gotong royong warga sangat membantu, sehingga kondisi tidak semakin kacau. Ini bukti kepedulian sosial masyarakat Semarang,” kata Haris.

Ia menegaskan pihak operator dan BLU UPTD sudah menyiapkan langkah penyelesaian dengan pemilik kendaraan yang terdampak.

“Kami pastikan kerugian materiil akan diselesaikan dengan transparan,” imbuhnya.

Meski hanya uji coba, insiden ini mendapat perhatian serius karena menyangkut citra layanan transportasi publik.

Haris menyebut investigasi akan dilakukan secara menyeluruh, termasuk mengevaluasi standar perawatan bus agar lebih aman ke depan.

Di sisi lain, warga sekitar menilai kejadian ini menjadi pengingat akan pentingnya pengawasan teknis sebelum kendaraan kembali beroperasi.

“Kami kaget mendengar suara benturan keras. Untung bus kosong dan tidak ada korban,” ungkap salah satu warga.

Setelah evakuasi, arus lalu lintas kembali normal. Bus dibawa ke garasi untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Haris berharap masyarakat tetap percaya dengan layanan BRT, karena keamanan akan semakin diperketat.

“Semoga kejadian ini jadi pelajaran untuk lebih berhati-hati. Kami berkomitmen menjaga kualitas transportasi publik Semarang,” pungkasnya.

Reporter: Raffa Danish

Be First to Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Mission News Theme by Compete Themes.