SEMARANG — Kebakaran yang melanda Kelurahan Jagalan, Semarang Tengah, Sabtu (27/9), meninggalkan duka mendalam. Sepuluh rumah warga ludes terbakar, 66 jiwa kehilangan tempat tinggal.
Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng, meninjau langsung lokasi kebakaran, Minggu (28/9). Ia menegaskan, penanganan tidak hanya bersifat darurat, tetapi juga berorientasi jangka panjang.
“Wilayah ini cukup padat dan berisiko tinggi. Kami akan upayakan penataan kawasan agar lebih aman dan layak,” ujarnya.
Pemkot segera menyediakan hunian darurat di balai RW dan aula kecamatan. Para korban juga mendapat pasokan makanan melalui dapur umum.
Langkah pendataan rumah rusak dilakukan sejak hari pertama. Dinas terkait juga menyiapkan data untuk kebutuhan pembangunan kembali.
Agustina mengapresiasi masyarakat yang turut menolong korban. Solidaritas warga dinilai sangat membantu meringankan beban pemerintah.
Kebakaran di kawasan padat menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah. Jalan sempit dan tata bangunan tidak teratur membuat penanganan kebakaran sering terhambat.
Pemkot berencana menata ulang kawasan terdampak agar memiliki akses evakuasi lebih baik. Program ini akan melibatkan partisipasi warga.
Selain penataan fisik, pemerintah juga akan memperkuat edukasi terkait bahaya listrik dan penggunaan api di rumah tangga.
Investigasi penyebab kebakaran masih berjalan. Pihak kepolisian melakukan olah TKP untuk memastikan faktor pemicu.
Pemkot menegaskan pentingnya kewaspadaan masyarakat. Warga diimbau rutin memeriksa instalasi listrik dan tidak membuang puntung rokok sembarangan.
Agustina berharap tragedi Jagalan menjadi momentum membangun lingkungan lebih aman.
Penataan kawasan akan diarahkan agar warga tidak lagi hidup dalam kondisi rentan bencana.
Dengan kolaborasi pemerintah dan masyarakat, diharapkan Jagalan bangkit lebih kuat pasca kebakaran.
Reporter: Ismu Puruhito
Be First to Comment